maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
April lalu, wartawan Tempo Adek Media Roza mengikuti ritual adat yang gegap-gempita dari suku itu. Cahyo Junaedy melengkapinya dengan sejumlah riset pustaka.
Lama mati suri, ketoprak to-bong surut dan berganti men-ja-di ketoprak tanggapan-. Yang per-tama merepresen-tasikan bu-kan h-anya keto-prak sebagai ke-se-nian me-lainkan juga komu-ni-tas—pa-ra- pemain dan kru selama ber-bulan-bulan ting-gal da-lam to-bong, ba-ngu-nan tidak per-manen yang dibong-kar pa-sang dan di-bawa dari satu tem-pat pementasan ke tempat lainnya.
Ketoprak tanggapan le-bih- sim-pel: pemain ha-nya- ber-kumpul jika a-da yang menanggap. Di pantai utara Jawa, grup-grup kese-nian ini tumbuh dan menjadi sandaran hidup para pelakunya. Era tobong memang sudah ber-akhir, terutama setelah Siswo Budoyo Tulungagung tutup layar pada 2001. Yang lain bagai tercekik: penonton enggan mendatangi pementasan tobong dan menggantinya dengan sinetron dan dangdut di televisi.
Pada akhir Februari lalu sebuah festival ketoprak digelar di Solo, Jawa Tengah. Suara keprak, kentongan kayu yang dipukul untuk menandai pergantian adegan tobong, nyatanya tak pernah benar-benar surut.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.