Memahami Dunia 'Bacaan Liar' 1920-1926

Bacaan liar—bagi kaum pergerakan sebelum masa kemerdekaan—menjadi media penyadaran kaum kecil. Kajian atas gagasan-gagasan progresif anti-Belanda.

 

Seno Joko Suyono

Sabtu, 9 Oktober 2021

“BACAAN liar” adalah istilah dari Balai Pustaka untuk buku-buku karangan kaum pergerakan yang dianggap mengganggu ketertiban dan merusak ketenteraman. Sepanjang 1920-1926 muncul bacaan-bacaan progresif populer dan artikel-artikel kritis dari pengarang-pengarang seperti Mas Marco Kartodikromo, Semaoen, Darsono, Raden Mas Soetjipto, Raden Mas Tirto Adhi Soerjo, Alimin, dan Rangsang. Pemerintah kolonial berusaha keras membendun

...

Berita Lainnya