Kejaksaan Agung | Jaksa Agung
Edisi Minggu, 9 Oktober 2022
Edisi Sabtu, 26 Juni 2021
Edisi Sabtu, 27 Februari 2021
Edisi Sabtu, 17 Oktober 2020
Edisi Sabtu, 12 September 2020
Edisi Sabtu, 12 September 2020
Edisi Sabtu, 22 Agustus 2020
Edisi Sabtu, 22 Agustus 2020
Edisi Sabtu, 15 Agustus 2020
Edisi Sabtu, 11 Juli 2020
Alis Joko dan Surat Interpol
Buron perkara hak tagih Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra, keluar-masuk Indonesia tanpa tercatat di perlintasan Imigrasi. Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI saling menyalahkan. Diduga ada peran Sekretariat National Central Bureau Interpol dalam pencabutan red notice.
Baca Selengkapnya
Edisi Sabtu, 11 Juli 2020
Edisi Sabtu, 2 Mei 2020
Edisi Sabtu, 11 April 2020
Edisi Sabtu, 11 April 2020
Edisi Sabtu, 7 Maret 2020
Edisi Sabtu, 7 Maret 2020
Edisi Sabtu, 7 Maret 2020
Edisi Sabtu, 18 Januari 2020
Edisi Sabtu, 11 Januari 2020
Hary Prasetyo Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 2008-2018: Saya Harus Cari Return Tinggi
LAMA tak muncul di muka publik, Hary Prasetyo berubah penampilan. Dia membiarkan dagunya penuh jenggot, yang mulai memutih. Menampik kabar bahwa ia kabur ke London, pria 50 tahun ini angkat suara tentang krisis keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang diduga akibat praktik lancung dalam pengelolaan dana investasi nasabah saat dia menjabat direktur keuangan pada 2008-2018. Kasus ini pula yang membuatnya dicegah bepergian ke luar negeri.
Kepada Retno Sulistyowati, Khairul Anam, Putri Adityowati, dan Ghoida Rahmah dari Tempo, Hary menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan sudah buruk ketika dia masuk. “Ada peninggalan shortfall Rp 5,7 triliun,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 9 Januari lalu.
Kepada Retno Sulistyowati, Khairul Anam, Putri Adityowati, dan Ghoida Rahmah dari Tempo, Hary menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan sudah buruk ketika dia masuk. “Ada peninggalan shortfall Rp 5,7 triliun,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 9 Januari lalu.