Enak Dibaca dan Perlu
BerlanggananDapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.
Puluhan rumah sakit mengembalikan ratusan ribu alat tes Covid-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan menemukan ada selisih hingga ratusan ribu reagen yang terdistribusi dan yang tercatat senilai hampir Rp 40 miliar hingga Agustus 2020. Sementara itu, Indonesia Corruption Watch (ICW), yang menelisik hingga pengadaan Desember 2020, menemukan nilai potensi kerugian negara hampir Rp 170 miliar. Pengusaha yang mendapat porsi terbesar penunjukan langsung reagen itu adalah kolega Kepala BNPB Doni Monardo. Liputan ini terbit atas kerja sama Tempo dengan Klub Jurnalis Investigasi dan ICW.
Budiyanto A. Gani menjadi distributor terbanyak alat-alat tes virus corona di Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Mengklaim bukan karena dekat dengan Doni Monardo.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menemukan potensi kerugian negara dalam pengadaan hampir 2 juta unit alat kesehatan untuk penanganan pandemi. Tersebab buruknya koordinasi atau korupsi?
Skandal pengadaan reagen di Satgas Penanganan Covid-19 menyeret nama Budiyanto, pengusaha pemilik PT Trimitra Wisesa Abadi. Semula perusahaan ini bergerak di bidang pengadaan mesin uap, turbin, pompa, kincir, generator, hingga konstruksi gedung dan griya tawang. Kepada Tempo, Budiyanto dengan terbuka menjelaskan asal muasal kedekatannya dengan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Rangkuman berita sepekan, dari dugaan perbudakan ABK Indonesia di Kapal Cina hingga skenario ibadah haji tahun ini.
Dapatkan diskon 45% di setiap pembelian paket berlangganan TEMPO.