-
Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyebut jaringan NII di Sumatera Barat sebagai sel baru. .
-
Situasi di Timur Tengah turut mempengaruhi gerakan terorisme di Indonesia.
-
Kelompok teroris kini menggunakan teknologi informasi untuk merekrut dan membaiat kadernya. .
DETASEMEN Khusus 88 menangkap 16 tersangka teroris anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Dharmasraya, Sumatera Barat, Maret lalu. Mereka diduga hendak menumbangkan pemerintah sebelum Pemilihan Umum 2024. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut mereka sebagai sel NII dan berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah. Penangkapan dilakukan karena gerakan terorisme ini sudah masuk “tahap persiapan”.
Boy Raf
...Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login
Reporter Abdul Manan
Negara Islam Indonesia BNPT ISIS Jemaah Islamiyah Terorisme