Sinta yang Tak Mau Tunduk
Tiga orang penari (Endang Purwani, Hanny Herlina, dan Chrystina Binol) berjalan menghadang sosok Rahwana. Tangan kanan-kiri mereka masing-masing membawa kipas putih. Mereka berjalan mengibas-ngibaskan kipas. Suara kibasan angin keras, laksana kepakan burung. Kita segera tahu kipas itu metafora bagi sayap-sayap Jatayu.
Pertunjukan sendratari Kidung Dandaka di Gedung Kesenian Jakarta pada 22-23 April lalu, hasil kolaborasi dua maestro klasik, Retn
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini