maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Catatan Edisi Obral Gelar Habib

Keturunan Arab di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok: Alawiyyin dan non-Alawiyyin. Kakek Anies Baswedan bukan Alawiyyin.

arsip tempo : 171974251870.

Surat Pembaca. tempo : 171974251870.

Partai Arab Indonesia

BERKENAAN dengan tulisan di Tempo dalam liputan khusus Idul Fitri “Obral Gelar Habib” pada April 2024, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dan harus diluruskan karena kurang tepat.

Di halaman 45 edisi cetak, tertulis bahwa pada 1934 tokoh Alawiyyin mendirikan Partai Arab Indonesia dan pada halaman 47 (artikel berjudul “Juru Catat Trah Nabi”) tertulis: “...beberapa tokoh Alawiyyin mendirikan Partai Arab Indonesia”. Kedua data tersebut salah dan kurang tepat. 

Pada 1934, tepatnya 4 Oktober 1934 di Semarang, lahir Persatuan Arab Indonesia, bukan Partai Arab Indonesia. Baru pada 1937 Persatuan Arab Indonesia berubah menjadi Partai Arab Indonesia. Pendiri Persatuan Arab Indonesia bukan hanya tokoh-tokoh Alawiyyin, melainkan semua keturunan Arab di Indonesia, baik dari golongan Alawiyyin maupun non-Alawiyyin.

Bangsa Indonesia keturunan Arab di Indonesia terdiri atas dua kelompok, yaitu golongan Alawiyyin dan golongan non-Alawiyyin (yang juga disebut golongan Masyaikh). Pendiri Persatuan Arab Indonesia, A.R. Baswedan, bukan berasal dari golongan Alawiyyin.

Nabiel Hayaze
abukawtsar@gmail.com

Terima kasih atas informasi dari Anda. Informasi tersebut melengkapi informasi di artikel yang keterangannya kami peroleh dari berbagai narasumber.


Asuransi MNC

SAYA dari CV Indonav Jaya yang beralamat di Jalan Pucang Adi Nomor 107-109 Blok C-D, Surabaya. Kami adalah nasabah MNC Insurance Indonesia dengan nomor polis 12.03.01.21.10.0.xxxxx. Kami mengasuransikan bangunan dan isinya di Jalan Dr Soetomo Nomor 66 A, Probolinggo, Jawa Timur. Pada 7 Juni 2022, di kantor CV tersebut terjadi pencurian barang-barang elektronik dan perusakan bangunan.

Setelah melalui proses klaim selama hampir dua tahun, pada Juni 2022, kami menandatangani surat pernyataan. Kemudian, pada April 2024, kami mendapatkan pembayaran klaim secara indemnity sebesar Rp 132.428.496. Head of Claim Non MV MNC Insurance Indonesia berjanji (via e-mail) bahwa selisih pembayaran klaim secara reinstatement diberikan apabila invoice asli perbaikan bangunan dan pembelian isi bangunan diserahkan kepada MNC Insurance Indonesia perwakilan Surabaya selambat-lambatnya pada 19 Agustus 2024.

Dokumen digital invoice sudah kami serahkan kepada agen asuransi pada 29 April 2024 dan kami informasikan kepada lost adjuster. Tapi sampai saat ini kami belum diminta menyerahkan invoice asli tersebut meski kami sudah memberitahukan invoice asli siap diserahkan. Kami khawatir penyerahan invoice asli melewati tenggat sehingga klaim kami gugur.

Cholifah
Direktur CV Indonav Jaya


Filosofi Jawa Seorang Pemimpin

DALAM budaya Jawa ada filosofi 5W untuk seorang pemimpin. Tugas dan kewajiban seorang pemimpin adalah menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk wareg (kenyang), waras (sehat), wastra (pakaian), wasis (pintar), dan wisma (perumahan) bagi semua rakyatnya.

Apabila mengacu pada filosofi 5 W tersebut, tugas dan tanggung jawab pemimpin tidak ringan. Banyak yang percaya pemimpin dilahirkan, bukan karbitan. Pemimpin yang dilahirkan biasanya sudah lebih siap secara mental dan psikologis.

Hampir sebagian besar pemimpin di Indonesia berdarah atau berlatar belakang Jawa. Namun sepertinya banyak yang belum pernah mendengar apalagi memahami filosofi 5W dengan baik, apalagi menjalankan dan menerapkannya sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab. Sebab, filosofi 5W sebetulnya job description atau “uraian tugas dan tanggung jawab” pemimpin. Para orang tua pendahulu kita bijaksana dalam membuat filosofi sebagai pegangan dalam kehidupan.

Apakah Pemilihan Umum 2024 benar-benar melahirkan pemimpin-pemimpin yang paham dan bisa menerapkan filosofi 5W? Wallahualam. 

Samesto Nitisastro
Depok, Jawa Barat

Konten Eksklusif Lainnya

  • 30 Juni 2024

  • 23 Juni 2024

  • 16 Juni 2024

  • 9 Juni 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan