JANGAN remehkan potlot. Ini sebuah tanda penting dalam perkembangan mutakhir seni rupa 1990-an di Tanah Air, ketika semakin banyak perupa bekerja dengan medium hitam-putih. Kita melihat kuatnya kecenderungan charcoal, tinta cina, bolpoin, konte, dan pensil atau potlot digunakan oleh perupa (Arahmaiani, Agus Suwage, Agung Kurniawan, Hendro Suseno, Moelyono, Rudi ...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.