Ratu Ageng, Diponegoro, dan Tarian Rakyat
Pangeran Diponegoro kecil berjalan keluar dari tembok Keraton Yogyakarta. Bersama nenek buyutnya, Ratu Ageng, Diponegoro yang masih berusia tujuh tahun itu keluar untuk membaur dan merasakan penderitaan rakyat jelata. Diponegoro bocah melihat perempuan-perempuan berjalan membungkuk karena lecutan cambuk tentara Belanda. Lantunan musik keraton ala langendrian atau kesenian Jawa berbentuk dramatari mengiringi langkah Diponegoro (Emmanuel Cah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini