Sebuah Interpretasi dari Jim Taihuttu
Dari mata sutradara Belanda, untuk pertama kalinya kita menyaksikan bagaimana penggambaran seorang Westerling sang pembantai.
“MEREKA memanggilku Ratu Adil,” demikian Raymond Westerling berucap kepada Johan de Vries (Martijn Lakemeier). Sang protégé menatapnya dengan sinar mata takjub.
Saat itu Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan, setahun sebelumnya. Jepang sudah pergi meski masih ada sisa-sisanya yang mencoba mengais pengaruh dan harta, sementara Belanda berkeras bahwa Indonesia—atau Hindia Belanda bagi mereka—adalah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini