Amarzan, Puisi, dan Jurnalisme
Dari Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara, ia datang ke Jakarta dengan tujuan kuliah. Namun Amarzan, yang kala itu berusia 23 tahun dan telah dikenal sebagai penyair dengan nama Amarzan Ismail Hamid, lebih tergoda menjadi wartawan Harian Rakyat Minggu. Di koran yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia itu, ia menangani lembar kebudayaan, terutama puisi.
Saat PKI mendirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat, Amarzan masuk deretan seniman yang mendu...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini