maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Dari Rumah W.R. Soepratman sampai Tan Malaka

Banyak bekas rumah tokoh kemerdekaan dan pendiri negeri ini mengalami nasib mengenaskan. Tak terawat, setengah hancur, juga ada yang beralih fungsi. Meski sebagian sudah berstatus cagar budaya, kondisinya tetap menyedihkan. Tempo menapak tilas ke rumah-rumah mereka dari Jakarta, Padang, Surabaya, hingga Maluku. Dari rumah W.R. Soepratman, Douwes Dekker, sampai Tan Malaka. Rumah yang masih terpelihara pada umumnya lantaran ada inisiatif keluarga besar yang peduli untuk tetap menjaga kelestariannya.

Selasar antara ruang perawatan dan radiologi Rumah Sakit Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak, Banten, siang itu disesaki keluarga pasien. Beberapa orang tampak duduk-duduk sembari ngobrol dan merokok di pembatas selasar. Dari tempat itu, mereka bisa melihat sebuah rumah yang tak lagi utuh, terbengkalai, dan berada di area parkir rumah sakit berlantai tiga tersebut.

arsip tempo : 173082453276.

. tempo : 173082453276.

Bangunan yang sama sekali tak layak huni itu dipercaya sebagai bekas rumah Eduard Douwes Dekker atau Multatuli, pengarang buku Max Havelaar. Novel yang terbit pada 1860 ini sempat mengguncang Eropa. Pokok-pokok pemikiran dalam buku ini mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah Hindia Belanda dan melahirkan politik etis, balas budi kepada rakyat Nusantara.

Rumah itu tampak lawas, kusam, dan mungkin lebih pantas disebut gudang ketimbang rumah bekas

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 3 November 2024

  • 27 Oktober 2024

  • 20 Oktober 2024

  • 13 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan