Kamis dua pekan lalu di Karo diadakan prosesi ngampeken tulan-tulan. Ini adalah prosesi besar yang langka. Tengkorak leluhur Karo, Raja Senina Lingga, yang meninggal 400 tahun lalu, dipindahkan ke tempat aslinya. Tengkorak itu dulu berada di rumah tengkorak di Bukit Ndaholi. Tapi, ketika terjadi amuk massa pada 1948, saat Karo dibakar oleh rakyat, tengkorak itu diungsikan ke rumah persinggahan atau kurung manik. Tempo menyaksikan secara langsung prosesi pengembalian tengkorak itu, dari kurung manik sampai ke Bukit Ndaholi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Matahari bersinar terik, tapi panasnya tak kuasa menandingi dingin tiupan angin daerah di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut sekitar 100 kilometer sebelah selatan Kota Medan itu. Puluhan mobil berderet di kedua sisi jalan desa yang sempit dan berkelok-kelok. Para penumpangnya bergegas menuju sebuah jambur tempat bermulanya upacara penting yang digelar oleh keturunan Raja Sibayak Lingga di Tanah Karo, Kamis dua pekan lalu.
"Mejuah-juah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.