Memelihara Jembatan Tradisi Nenek Moyang
Gaduh suara pembeli dan lalu-lalang pelayan mewarnai siang gerah di sebuah toko di Jalan Teuku Cik Ditiro, Medan. Suasana makin ramai oleh celoteh ibu-ibu yang sedang menawar sesuatu kepada pemilik toko. Sesekali mereka bertransaksi dengan bahasa Indonesia, tapi terkadang juga dengan bahasa Tamil.
"Tolong berikan ke ibu ini beras biryani lima kilo," kata perempuan yang duduk di belakang meja kasir kepada pegawainya. Tak lama kemudian, beras khas I
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini