Biyang Bulan Tak Lekang oleh Zaman
Ayu Bulantrisna Djelantik mendidik murid-muridnya bukan untuk berkarya, melainkan berdaya. Seorang aktivis yang gigih dalam ranah budaya, ilmu, dan sosial.
SEORANG gadis 20 tahun—mungil, berkulit cerah, cantik sangat menawan—berdiri di depan 40-an mahasiswa, yang rata-rata lebih tua darinya. Sesekali ia memberi instruksi untuk berdiri rendah, tubuh meliuk, tangan merentang. Sesekali ia mendemonstrasikan nyledét (kelebatan mata), senyum, merongos, berputar cepat, dan berdiri lagi, seperti instruksinya. Dalam waktu yang tak sampai lima detik itu, saya, salah seorang mahasiswanya, se
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini