Jejak Dekonstruksi Kan Terkenang
SUATU saat, di sebuah pentas musik bertajuk Bunyi bagi Suara yang Kalah (1997), seorang komposer menampilkan seekor sapi di atas panggung. Sesosok lelaki renta menuntun binatang itu melenggang ke arena pentas. Dan pemusik menyambutnya dengan memainkan musik gamelan, gitar, bas, drum set, dan beberapa alat perkusi tradisional. Tak lama, maaf, sapi itu buang air, berceceran di lantai panggung. Meruapkan bau tak sedap.
”Ini sebuah sensasi pertunj
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini