Bermain Api di Takengon
AWALNYA adalah Bedul alias Abdul Razak. Pria 30 tahun itulah yang datang membawa proposal berujung sengit. Dia anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Linge, Aceh Tengah. Komite itu wadah bekas tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) setelah perdamaian Aceh diteken tiga tahun silam.
Selepas perang, Bedul tak punya keterampilan. Dia dan kawan-kawan seperjuangan lantas melirik terminal bus di Takengon. Pikirnya, kalau ”dikelola” baik, tentu te
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini