Terkubur di Kampung Sendiri
Di depan pintu, Iyah sempat termangu. Wajah perempuan 40 tahun ini tampak redup. Berkulit legam, tubuhnya kelihatan kurus. Tempo, yang menemuinya Kamis pekan lalu, langsung diajak masuk ke rumahnya yang berdinding bambu. Tanpa banyak bicara, Iyah menggelar sehelai tikar lusuh. Matanya berkaca-kaca. ”Beginilah nasib saya,” katanya sambil menyeka buliran air mata yang jatuh.
Iyah adalah satu dari ratusan warga Kampung Cilimus, Desa Citatah, Ke
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini