Sebuah Esai, Sebuah Opera... Sebuah Misteri
Pelukis Roesli (almarhum) pernah bilang, sekitar 1972, ia tak pernah memperbaiki goresan tangannya: ”Kalau saya tak puas, (lukisan) saya buang. Saya ambil kanvas baru, untuk melukis baru.” Sebab, baginya, ”Sapuan kuas harus orisinal. Sekali jadi.”
Dalam seni pertunjukan, yang bergerak dalam ruang-dan-waktu, prinsip melukis Roesli tak berlaku. Para seniman berlatih, sutradara, komposer, koreografer mencoba ini-itu, menambah-kurang hingga
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini