Lakon Sang Pengarang 'Penakut'
Untuk merayakan ulang tahunnya, serangkaian kegiatan digelar. Lakon Bila Malam Bertambah Malam, Hah, dan Jepret! dimainkan di Teater Salihara oleh kelompok Teater Mandiri. Lukisannya dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta. Di Galeri Indonesia Kaya digelar lomba monolog dan pembacaan puisi karyanya. Sebuah buku biografi pun akan diterbitkan. Putu konsisten terhadap tema yang diusungnya sejak awal berkarya: bertolak dari yang ada dan teror mental. Kepada Ananda Badudu dari Tempo, I Gusti Ngurah Putu Wijaya bercerita panjang-lebar soal hidupnya, termasuk soal stroke yang belakangan dideritanya.
GURU-guru di Sekolah Rakyat dulu keras dan berdisiplin tinggi. Mereka selalu membawa stik rotan untuk memukul murid yang nakal. Kalau belum bunyi bel, tidak ada siswa yang berani keluar dari kelas. Ketika duduk di kelas III Sekolah Rakyat, Tabanan, Bali, saya pernah tak sengaja berak di celana karena takut minta izin ke luar kelas. Tidak ada yang tahu saya berak di celana, hanya baunya yang menyebar di kelas.
Kejadian itu baru ketahuan ketika sa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini