maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Yus Badudu

Gurunya Guru Bahasa Indonesia

Namanya mulai dikenal luas lewat tayangan Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia di Televisi Republik Indonesia pada akhir 1970-an. Juga lewat puluhan buku, artikel, dan naskah akademik yang mengangkat problem-problem kebahasaan di Indonesia. Orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan "Pak Badudu". Ia merupakan satu di antara beberapa ahli bahasa yang dikenal luas. Yus Badudulah yang sekali waktu pernah mengatakan pengajaran bahasa Indonesia dan sastra di sekolah-sekolah kita gagal lantaran tidak membuat para siswanya menjadi orang yang mahir berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.

Penguasa Orde Baru sempat tersinggung oleh kritiknya tentang pejabat yang suka menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar. Kepakaran dan kepopuleran Yus Badudu di bidang bahasa Indonesia bahkan melampaui citra lembaga Pusat Bahasa. Tidak aneh jika dulu kita kerap mendengar penjelasan pengajar bahasa dengan frasa ­pembuka: "Menurut Yus Badudu…."

Kini, di usianya yang sudah 87 tahun, Yus hidup dalam sunyi di Bandung. Setelah dua kali ia mendapat serangan stroke, hampir tak ada bahasa apa pun yang keluar dari mulut orang yang dijuluki pakar bahasa Anton M. Moeliono sebagai "Gurunya Guru Bahasa" itu. Dia pun luput dari perhatian dan penghargaan. Tempo menemui Yus Badudu.

arsip tempo : 171413499119.

. tempo : 171413499119.

Terik matahari menyirami lahan perbukitan kawasan Dago, Bandung, Ahad awal Juli lalu, dua hari menjelang bulan puasa. Di salah satu rumah yang ukurannya cukup besar dengan pekarangan seluas dua kali lapangan basket di Jalan Bukit Dago Selatan Nomor 27 di perumahan dosen Universitas Padjadjaran itu, Jusuf Sjarif Badudu tinggal menikmati masa tuanya bersama istri, satu dari sembilan anaknya, menantu, serta dua cucunya.

Rumah itu merupakan saksi bi

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan