Hawamisy
Marginalia sebuah upaya alamiah untuk memahami dan memberi konteks, dan mungkin pertanyaan, pada hidup.
SETIAP lepas salat subuh, di banyak pondok pesantren di Nusantara, para kiai tradisional membuka kitab kuning, membaca setiap baris yang tertera, sambil sesekali menerangkan isinya. Para santri—yang sebagian terkantuk-kantuk—membuka kitab yang sama, meletakkannya di meja rendah yang panjang, lalu mencatat keterangan pak kiai.
Para santri tidak membawa buku tulis. Mereka menuliskannya secara diagonal di bawah setiap kata di kitab
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini