Presiden Tak Bertanduk
SEKITAR 10 ribu pasang mata terpusat ke satu orang di podium lapangan Azadi, Teheran, ibu kota Iran. Wajahnya simpatik, ucapannya meneduhkan. Dialah Muhammad Khatami, tokoh politik yang sedang terjepit di antara para imam konservatif dan kelompok reformis yang bertikai.
Sang presiden berbicara di depan massa untuk memperingati 25 tahun Revolusi Islam Iran, 11 Februari lalu. Seperempat abad silam, mereka membahu dengan rakyat Iran lainnya me
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini