Sabra-Shatila Jilid Kedua
Raina Mustafa, 23 tahun, berjalan terseok-seok. Wajahnya letih dan berdebu. Tangan kirinya menuntun seorang anak balita, tangan kanannya menggendong bayi. ”Sangat tegang,” katanya, terlihat seperti histeris. Sampai hari itu, Rabu pekan lalu, sekitar 1.000 warga meloloskan diri dari kamp pengungsi Palestina Nahr al-Bared, di dekat kota pelabuhan Tripoli.
Seekor lembu lepas terdengar melenguh di jalan di dalam kamp. Gencatan senjata dimulai.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini