Derita Yusuf di Guantanamo
Berkali-kali perempuan itu mengusap air matanya dengan kerudung. Matanya sembap oleh tangis. Sebuah pistol tergenggam di telapak tangan. Di atas meja dua peluru tergeletak. ”Ajari aku menggunakannya,” bisik wanita itu lewat telepon di apartemen Olympia di Washington, DC.
Di seberang sana, Kapten James Yee, 37 tahun, panik bukan main. Sang kapten adalah seorang perwira rohani yang telah terlatih menghadapi orang putus asa ataupun yang ingin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini