Sosok Hangat Sang Sahabat
Di Hotel Melia Havana, Kuba, Abdurrahman Wahid mendengarkan gending Jawa. Waktu itu, April 2000, Presiden Republik Indonesia keempat itu merebahkan diri setelah seharian mengikuti pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Negara Nonblok, di Havana, Kuba. Di sampingnya, Yenny Wahid, anaknya, membacakan buku untuknya.
Sekitar pukul sepuluh malam, tiba-tiba pintu kamar Gus Dur diketuk. Ketika anggota pasukan pengaman presiden membukanya, terpanalah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini