Seorang Bomber yang Teliti
Pagi masih meremang, suatu hari awal Oktober 2002. Dua pria mengetuk pintu rumah Amrozi di Tenggulun, sebuah kampung kecil di pelosok Lamongan, Jawa Timur. Seorang berkacamata minus mengaku bernama Alan, seorang lainnya berbadan ceking, berkumis tipis, bernama Dulmatin. Di rumah yang sederhana itu kedua tamu tersebut beristirahat sejenak. Siang harinya, ditemani Ali Imron, adik kandung Amrozi, mereka meluncur ke Bali dengan mobil serbaguna (M
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini