Saya Tidak Ikut Campur
NAMA politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Herman Hery disebut-sebut terkait dengan kasus korupsi bantuan sosial. Pada 8 Januari lalu, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah perusahaan yang terafiliasi dengan Herman, PT Dwimukti Graha Elektrindo. Perusahaan itu disinyalir mendapat kuota pengadaan bansos terbesar, hingga 7,6 juta paket senilai Rp 2,1 triliun. Pada Sabtu, 16 Januari lalu, Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu datang ke kantor Tempo dan memberikan penjelasan. Sebagian wawancara telah dimuat di Koran Tempo.
Kami mendapatkan informasi bahwa perusahaan Anda mendapat kuota terbesar dalam pengadaan bansos. Benarkah?
Selama menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 2004, saya tidak pernah duduk sebagai pemilik perusahaan. Awal 1997, saya beli pabrik lampu, Dwimukti Graha Elektrindo. Saya gawangi bisnisnya. Tapi saya keluar karena masuk DPR. Sejak itu, saya tidak lagi menjadi pengurus perusahaan. Komisaris tidak, pengurus tidak. Pemegang saham, iya.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini