SUTOMO berjuang di jalur agitasi dan propaganda. Pidatonya sukses merayu pemuda dan santri dari berbagai pelosok Jawa agar berjibaku di medan laga Surabaya. Dia juga berperan dalam pelucutan senjata Jepang, lalu mengirimkan sebagian besar senjata itu ke Jakarta. Di tengah revolusi pula dia menemukan belahan jiwa. Foto legendaris Bung Tomo yang menjadi simbol Hari Pahlawan bukan dipotret pada pertempuran 10 November 1945.
. tempo : 167963787468
Propaganda di Pertempuran Surabaya
Radio Pemberontakan menjadi ujung tombak agitasi yang membakar semangat rakyat. Sadar pentingnya media elektronik dalam komunikasi massa, pidato Sutomo terdengar hingga Yogyakarta.
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu, tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun juga... Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.