Mochamad Samsi:
Haram Membunuh Cicak Jika Belum Membunuh Kafir
Nama saya Mochamad Samsi. Saya lahir di Dusun Srebet, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang. Pada 1960-an, saya tergolong orang sukses. Saya memiliki peternakan sapi perah. Setiap hari, berliter-liter susu saya antar kepada para pelanggan. Dari usaha itu, saya menjadi satu-satunya warga yang memiliki televisi. Mereknya kalau tidak salah National.
Setiap hari banyak orang berkumpul di rumah saya sekadar menonton perkembangan berita peri
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini