"Aku Bangga Menjadi Algojo"
TANGANKU mulai pegal pada cambukan ketiga. Maka ayunan rotan berikutnya mulai melambat. Warga yang menyaksikan hukuman cambuk itu langsung bereaksi melihat ayunanku melemah. "Huuuu…," teriak mereka serempak. Aku terkesiap. Di cambukan kelima, aku kencangkan lagi ayunan tanganku. Seketika penonton bertepuk tangan, hingga satu cambukan terakhirku kepada seorang pria di hadapanku.
Hari itu Jumat, tanggalnya aku lupa, pada bulan November tahun lalu.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini