maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Jalan Berliku Memburu Syekh Panji

Melalui Operasi Kresna tiga tahun lalu, Markas Besar Kepolisian RI menelisik jaringan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9. Panji Gumilang, imam gerakan itu, jadi target utama. Semua bukti sudah terkumpul, tapi operasi mentok di level petinggi. Diduga kuat, polisi terhalang kepentingan politik dan aksi intelijen.

Sepanjang sejarahnya, gerakan radikal NII selalu dalam lingkaran permainan komunitas telik sandi. Panji Gumilang digalang untuk merontokkan jaringan lama yang masih setia kepada Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, imam NII yang pertama.

Melalui Pesantren Al-Zaytun, Panji memainkan jurus lain: mengembangkan pusat pendidikan, seraya mengembangkan sayap organisasi. Ia merekrut anggota dan mencari dana dengan cara yang dikeluhkan banyak orang: pemaksaan. Di hadapan banyak politikus, ia menjanjikan suara setiap menjelang pemilihan umum. Pesona Panji memang sulit tertandingi.

Inilah kisah tentang lelaki dengan aneka wajah: pemimpin pesantren yang disegani, imam gerakan yang jadi incaran polisi, juga pebisnis yang dekat dengan komunitas telik sandi.

arsip tempo : 171352077255.

. tempo : 171352077255.

AKTIVITAS penghuni baru di rumah yang sepuluh tahun tak ditempati itu tidak banyak menarik perhatian. Hanya dari sela-sela pagar depan, di pekarangan rumah itu, mereka pernah terlihat melakukan latihan pernapasan. Kelimanya—belakangan diketahui anggota Negara Islam Indonesia—kerap bepergian menggunakan sepeda. Selebihnya tak banyak diketahui warga. ”Mereka belum sempat bersosialisasi,” kata Muhyadi, yang dipercaya sang pemilik

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024

  • 24 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan