Dia Sang Penantang
SUARA Megawati mendadak tercekat, matanya berkaca-kaca. ”Saya sering mengadu kepada Allah, apa begitu hina perempuan di mata-Mu?” katanya bergetar. Dengan wajah sendu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini lalu mengeluhkan soal masih gencarnya penolakan terhadap presiden perempuan bahkan dari kalangan perempuan sendiri.
”Padahal, pada pemilu 2004, saya sangat berharap perempuan memilih saya,” katanya. Tiga ratusan orang ya
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini