Gerilya di Tanah Sun Man
Meski sibuk menjalin hubungan dengan para revolusioner kiri, dia sempat menulis buku tentang Republik Indonesia.
arsip tempo : 173078536576.
IBRAHIM Datuk Tan Malaka menjejak Tiongkok pada musim dingin 1923. Kala itu Dinasti Qing sudah lama terkubur. Kerajaan masih berdiri. Namun Puyi, The Last Emperor, praktis hanya ”boneka”. Negeri itu larut dalam tarik-menarik antara kekuatan Asing—terutama Inggris, Amerika, serta Jepang—dan para nasionalis yang menginginkan berdirinya Republik Cina merdeka.
Bujangan 26 tahun utusan Komintern di Moskow itu tinggal di Kanton, kini Guangzho
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini
