Berakhir di Gunung Wilis
SEMULA berniat jadi guru, di separuh jalan Ibrahim Datuk Tan Malaka mengganti cita-cita. Itu bermula ketika ia bersekolah di Rijks Kweekschool, Belanda. Di Kota Haarlem yang nyaris bangkrut ditinggal ratusan pabrik bir yang gulung tikar, ia berkenalan dengan sosialisme. Tapi ia menemukan ”laboratorium”-nya sepulang dari Belanda tatkala menjadi guru anak-anak buruh perkebunan teh Belanda di Deli, Sumatera Utara. Inilah jejak perjuangan Tan Mal
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini