Empat Meriam Setelah Rinai Hujan
Jumat pagi yang basah, 17 Oktober 1952, setelah semalaman Jakarta diguyur hujan. Selain embun dan sisa gerimis, ada yang tak biasa di Batavia subuh itu: sudut-sudut kota ditempeli aneka pamflet. Ada yang dicetak, ada yang ditulis tangan. Tapi nadanya seragam: tuntutan pembubaran parlemen.
Lalu 5.000-an orang berarak menuju gedung parlemen di Pejambon, Jakarta Pusat—kini Departemen Luar Negeri. Di gedung itu mereka menjungkirbalikkan kursi-kurs
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini