Seorang Golani di Jalur Gaza
Setelah satu jam terlelap, Sharon, bukan nama sebenarnya, terbangun. Setengah sadar, ia membuka matanya, dan perlahan-lahan ketakutan tampak pada wajahnya. Tubuhnya gemetar, jantungnya seolah mau copot. Sekarang ia sendirian di Jalur Gaza, wilayah yang kini sepenuhnya dikuasai pejuang Hamas—sejak bentrok dengan milisi Fatah pertengahan Juni lalu.
”Saya langsung terbayang pada Gilad Shalit dan ibu saya di rumah,” katanya kepada surat kabar
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini