Seperti Kapsul Pecah di Mulut
Malam siap bersalin subuh. Jalanan sepanjang Legian macet oleh kendaraan yang berderet-deret. Trotoar penuh dengan pelancong asing. Di sekitar berbagai pub yang memutar musik panggung, sebagian turis berkerumun. Sisanya menenteng botol minuman sembari meluberi jalanan. Rupanya, Legian kembali menemukan napas lamanya: menggeliat dan riuh sepanjang malam, seolah lupa pada teror bom pada setahun silam. Tragedi itu meledak dalam jarak sepelemparan ba
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini