Membatik Rifa’iyah Menembang Tradisi

Seraya duduk di dingklik di tepi pintu rumahnya, Umriyah menarik perlahan ujung canting cokelat di atas kain mori. Cairan malam panas yang mengalir dari pucuk canting itu meninggalkan jejak gambar bunga kecil, dedaunan, dan ranting melengkung. Separuh kain putih sepanjang 1,5 meter yang dipangkunya sudah dipenuhi klowongan atau kerangka desain batik tulis.
Umriyah, 75 tahun, adalah salah satu pembatik tertua di Desa Kalipucang We-tan, Kecamatan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini