Iblis Romantis dan Sepatu Merah
ALUR novel Intan Paramaditha, Gentayangan, dapat dibayangkan seperti jalur rel kereta api. Mula-mula hanya satu, baik lurus maupun berbelok-belok. Tapi kemudian yang menarik dan penting dalam Gentayangan adalah percabangannya.
Alur prosa ini, dari halaman 1 sampai 20, memang satu jalur. Tapi, di halaman 20, pembaca diberi pilihan: Jika kau ingin membatalkan perjalananmu dan kembali ke rumahmu di New York (di mana pun itu), buka halaman selanjutn
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini