Meredup Sepur di Pulau Garam
MADURA
SETIAP pagi, tepat pukul 05.30, Halili selalu mendengar jeritan peluit keberangkatan kereta menuju Pamekasan. Itulah tanda untuknya dan anak-anak seusianya bersiap berangkat ke sekolah. Suara peluit dan gemuruh cerobong asap kereta api menjadi penunjuk waktu bagi kebanyakan warga Kamal pada 1970-an itu lantaran jam masih merupakan barang mewah. "Ketika sepur datang, semua ngejar untuk naik," kata Halili, pegawai PT ASDP Indonesia Ferry di P
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini