maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Jejak Berdarah Algojo 1965

KENANGAN Dasuki terantuk pada suatu sore awal November 1965 yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya. Di remang senja itu, anak delapan tahun ini melihat ratusan mayat bergelimpangan di halaman rumah Lurah Mlancu, Djamal Prawito, di perbatasan Kediri-Jombang, Jawa Timur.

Darah segar menggenangi halaman seluas 200 meter persegi itu. Pada pertengahan September 2012, warga Mlancu ini memandu Tempo menyusuri tempat pembantaian orang-orang yang dianggap sebagai kader Partai Komunis Indonesia di desanya, setelah pemberontakan Gerakan 30 September 1965 pecah di Jakarta.

Tempo menyusuri lubang-lubang pembantaian dan kubur tak bernama. Wartawan Tempo juga menjenguk bekas kamp-kamp konsentrasi, tempat tentara memenjara para tertuduh PKI sebelum dieksekusi. Kami melacak jejak berdarah itu ke Kediri, Solo, Yogyakarta, Palembang, Medan, Bali, hingga Palu dan bermuka-muka dengan para algojo, yang tanpa tedeng aling-aling membuka kisah kelam yang meremangkan bulu kuduk. Hingga lahirlah Liputan Khusus Majalah Tempo "Pengakuan Algojo 1965". Kontroversi pecah: ada yang mengecam, tapi ada pula yang memuji. Yang pasti, laporan ini terus bergaung hingga ke Pengadilan Rakyat Internasional di Den Haag, Belanda.

arsip tempo : 171426157983.

. tempo : 171426157983.

PENYAMARAN Hari Tri Wasono untuk "menyelinap" ke rumah Kiai Idris Marzuki sukses. Mengenakan baju koko, celana bahan, dan peci, Hari menyaru sebagai santri agar bisa bertemu dengan pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, itu.

Upaya menyamar ini merupakan jalan terakhir Hari agar bisa bertemu dengan Kiai Idris pada awal September 2012. "Pengurus pondok pesantren selalu menolak permintaan wawancara karena isunya sensitif," kata korespon

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan