Jungkir-Balik Setelah Prahara
SJAM Kamaruzaman tidur tengkurap di rumahnya, 43 tahun silam itu. Di Jatibuntu, Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, Ketua Biro Chusus Partai Komunis Indonesia itu seharian menghabiskan waktu di kamar depan. Sorenya, tepat tiga hari setelah geger politik 30 September 1965, Sjam menghilang. ”Bapak pergi tanpa pamit,” kata Maksum, nama aliasputra sulung Sjam, mengenang.
Padahal, malam sebelumnya, dia baru pulang setelah sepekan meninggalkan rumah. It
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini