Musim Gugur di Kubur ’Penemu’ Indonesia
HUJAN musim rontok turun di kompleks pekuburan Berlin, Jerman, awal Oktober lalu. Bau cendawan mengusap-usap hidung. Sepotong nisan dari batu berwarna kehitaman setinggi paha orang dewasa seperti tumbuh dari rumput yang tercukur rapi.
Di sana dikubur Adolf Bastian—dokter, antropolog, dan guru besar etnologi Universitas Berlin. Ia telah memakai nama Indonesia pada 1884 ketika negeri ini lebih dikenal sebagai Nederlandsch-Indie, yang berarti Hin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini