Pilar-pilar Sang Visioner
BAHKAN sebelum istilah novel grafis akhirnya disepakati untuk dirujukkan kepada Will Eisner, pelopor ”gerakan” ini lewat kumpulan empat komik pendeknya, A Contract With God (1978), Teguh Santosa sudah menyebut karyanya yang berupa trilogi sebagai novel bergambar. Yang dia maksud sebagai novel bergambar tiada lain, ya, novel grafis itu—menurut definisi yang mana pun.
Horizon pikiran Teguh memang tergolong jauh ke depan. Lebih dari itu, sebe
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini