Mei 1998: Kala Amuk Menjarah Jakarta
NAMANYA Eng Liong Woen. Suatu hari lima tahun silam, dia memacu sepeda motor dengan hati galau. Sore itu langit Jakarta diselimuti asap hitam. Sepanjang jalan, dari Glodok ke arah Senen, api telah melalap gedung pertokoan. Sejumlah mobil melintang di jalan, ringsek hangus seperti arang. Batu bercampur pecahan kaca berantakan di aspal. Hari itu, 14 Mei 1998, huru-hara menelan Ibu Kota. Tujuan Eng Liong satu: selekas mungkin tiba di rumahnya di
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini