Lambang dalam Pusaran Mafia Purbakala
Senin, 29 September 2008
Arkeolog Lambang Babar Purnomo tewas di selokan jalan lingkar luar utara Yogyakarta pada sebuah subuh Februari lalu. Kematian pria 56 tahun itu memantik banyak pertanyaan. Ketika itu, Lambang sedang getol membongkar jaringan pencurian benda-benda purbakala, mulai fosil situs Sangiran sampai koleksi Museum Radya Pustaka, Surakarta.
Tempo meniti ulang jalur yang ditempuh Lambang pada jam-jam terakhir kematiannya. Ditambah hasil visum, wawancara dengan para saksi, dan diskusi dengan ahli forensik, semuanya membuhulkan dugaan kuat: Lambang dibunuh. Para runner-makelar barang-barang kuno-ditengarai berada di balik pembunuhan itu.

Subuh, 9 Februari 2008. Erni Permatasari bangun. Pembantu di rumah I Made Wibawa, Jalan Ring Road Utara Nomor 151, Yogyakarta, ini bersiap melakukan rutinitas pagi, menyiram bunga dan halaman. Ketika mendekat ke pintu gerbang, perempuan 22 tahun itu menangkap rintihan penuh kesakitan. "Tolong, tolong, ya Tuhan, tolooong...."
Erni melongok ke jalan. Sepi. Jalan empat jalur itu masih gelap. Tapi seorang lelaki tampak melangkah bergegas. Bulu kuduk Er
...Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp.58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login