Rekoleksi di Sudut-sudut Balkan
Tengah Maret lalu, Geneva Spiritual Appeal-organisasi berbasis di Swiss yang menyokong demokrasi, pluralisme, dan toleransi-menghimpun sejumlah intelektual, pemimpin agama, penulis, dan jurnalis dari sepuluh negara Eropa, Asia Tenggara, dan Timur Tengah untuk berkonferensi di Sofia, ibu kota Bulgaria.
Pilihan pada Balkan sebagai lokasi konferensi bertema "What Values Unite Us Today" itu bukan tanpa alasan. Pernah berdarah-darah oleh perang dan konflik, Balkan kembali menyedot mata dunia menyusul banjir pengungsi dari Eropa Timur dan Asia.
Wartawan Tempo Hermien Y. Kleden, selain mengikuti konferensi, menyusuri beberapa kota di Bulgaria serta perbatasan Yunani dan Turki untuk melihat komunitas-komunitas muslim dan minoritas lain. Pada zaman komunisme masih berkuasa, mereka mendapat tekanan hebat. Bagaimana kondisi mereka kini di tengah dominasi Gereja Ortodoks?
Chepintsi, Rudozem, Maret 2016.
Dari balik deretan rak yang sarat memuat kitab-kitab tua di lantai atas Masjid Chepintsi, Mehmed Ahmedov bergegas keluar, lalu menyalami tamu-tamu. "Assalamualaikum, selamat datang," ujarnya. Air mukanya jernih dengan sepasang mata cerdas dan ramah. Lelaki 44 tahun ini lebih muda daripada tua-tua desa yang memadati ruang tamu sempit di dalam perpustakaan itu. Toh, mereka "menuakan" Mehmed dengan patut sepanjang pertem
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini