Perang yang Tak Kunjung Padam
Kendati berjuang mempertahankan kepentingan Jepang, Nakamura adalah putra suku Ami, suku asli Taiwan. Angkatan bersenjata merekrut Nakamura ketika ia berusia 25 tahun. Ia berperang sampai ke Pulau Morotai, menghadapi serbuan Sekutu dalam pertempuran Morotai, pertengahan September ini, 66 tahun silam. Berikut ini hasil penelisikan Idrus F. Shahab dari Tempo atas kehidupan Nakamura yang kaya tapi tragis itu.
Teruo Nakamura. Empat pohon jeruk nipis yang ditanamnya berpuluh tahun silam masih tegak, seakan-akan tidak tersentuh sang waktu. Namun gubuk tempat ia berlindung dari panggangan matahari, guyuran hujan, gangguan ular dan malaria Pulau Morotai, Maluku Utara, sepanjang tiga dasawarsa lebih telah rata dengan tanah. Sebuah lubang berbentuk segi empat tampak menganga tepat di atas bekas fondasi pondoknya itu.
Tak banyak yang didapat setelah Tempo me
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini