Menebar Aroma Kopi Wamena
DARI jauh suara itu terdengar seperti jeritan burung. ”Waaak, waak, nahora, waakk, waaak.” Suaranya terdengar keras berulang-ulang. Setelah rerimbunan pohon ditembus, terlihatlah sumbernya: lelaki tua berambut keriting dengan kulit legam berteriak-teriak. Dia, Papipakogoya, 55 tahun, bersama penduduk desa adat Asologaima, yang terletak di Muliama, Kabupaten Jayawijaya, menyambut kedatangan beberapa wartawan dan aktivis lingkungan World Wild
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini